Perbedaan Efektivitas Ekstrak Sarang Semut Terhadap Daya Hambat Enterococcus faecalis Sebagai Bahan Irigasi Saluran Akar
DOI:
https://doi.org/10.33096/smj.v1i02.43Keywords:
Irigasi saluran akar, Myrmecodia pendens, Enterococcus faecalisAbstract
Pendahuluan: Bahan irigasi yang biasa digunakan berasal dari bahan kimia dapat memberikan efek samping yang lebih besar dibandingkan dengan obat tradisional. Penggunaan bahan yang berasal dari alam dapat dijadikan pilihan sebagai alternatif bahan irigasi saluran akar karena beberapa dari bahan tersebut dapat bersifat menghambat pertumbuhan (bakteriostatik) maupun membunuh bakteri (bakterisid). Tujuan Penelitian: Untuk mengetahui hubungan Ekstrak Sarang Semut (Myrmecodia pendens) sebagai bahan irigasi saluran akar dengan daya hambat bakteri Enterococcus faecalis. Bahan dan Metode: Menggunakan metode eksperimental laboratorium. Bentuk penelitian berupa Post test only control group design dan pengambilan sampel dengan Purposive Sampling menggunakan 4 perlakuan dan 5 kali pengulangan. Uji statistik menggunakan One Way Anova. Hasil: Hasil penelitian ini menunjukkan diameter zona inhibisi dalam menghambat pertumbuhan bakteri Enterococcus faecalis pada ekstrak tanaman sarang semut (Myrmecodia pendens) konsentrasi 25% sebesar 21,10 ± 0,18. Hasil pada ekstrak tanaman sarang semut (Myrmecodia pendens) konsentrasi 50% sebesar 23,47 ± 0,24. Uji statistik memperoleh nilai signifikan p = 0,000 <? = 0,01. Kesimpulan: Hipotesis alternatif penelitian ini diterima dan hasil penelitian ini menunjukkan bahwa ada hubungan ekstrak tanaman sarang semut konsentrasi 25% dan konsentrasi 50% sebagai bahan irigasi saluran akar yang dapat menghambat pertumbuhan bakteri Enterococcus faecalis.