Evaluasi Jumlah Limfosit Pasca Aplikasi Lendir Bekicot (Achatina fulica) pada Soket Tikus Wistar (Rattus norvegicus)
DOI:
https://doi.org/10.33096/smj.v3i01.31Keywords:
Pencabutan gigi, Lendir bekicot, Heparan sulfat, Penyembuhan luka, LimfositAbstract
Pendahuluan: Peradangan merupakan respon dasar terhadap adanya kerusakan jaringan atau luka pasca pencabutan gigi yang kemudian dilanjutkan dengan proses penyembuhan. Lendir bekicot dari spesies Achatina fulica diketahui memiliki kemampuan sebagai alternatif obat yang mempercepat proses penyembuhan luka. Tujuan Penelitian: penelitian ini bertujuan menguji pengaruh lendir bekicot (Achatina fulica) terhadap jumlah limfosit pada proses penyembuhan luka soket gigi pasca pencabutan gigi tikus wistar (Rattus norvegicus). Bahan dan Metode: Penelitian ini menggunakan bahan utama berupa lendir bekicot yang diaplikasikan pada soket gigi tikus. Sampel dipilih menggunakan teknik Simple Random Sampling kemudian dibagi ke dalam dua kelompok, yaitu kelompok kontrol (K) dan perlakuan (P). Variabel yang diteliti pada penelitian ini adalah jumlah limfosit pada hari ketiga, kelima, dan ketujuh proses penyembuhan luka soket gigi tikus wistar yang diukur dari sediaan HPA dengan pengecatan Hematoxylin-Eosin. Hasil: Hasil penelitian menunjukan adanya perbedaan jumlah limfosit pada hari ketiga, kelima, dan ketujuh baik pada kelompok kontrol (K) maupun perlakuan (P). Dengan jumlah rerata limfosit pada kelompok kontrol adalah 5,48 ; 4,60 ; 64,48. Sedangkan hasil rerata limfosit kelompok perlakuan adalah : 11,6; 16,52; 10,80. Kesimpulan : penelitian ini menunjukkan bahwa lendir bekicot (Achatina fulica) berpengaruh pada jumlah limfosit pada proses penyembuhan luka soket gigi tikus wistar (Rattus norvegicus).